Selasa, Maret 16, 2010

PIKIRAN JELEK menghasilkan OUTPUT YANG JELEK.


Lihatlah ke diri sendiri, dan lihat pulalah posting-posting di blog-blog saat ini. Akan kita temukan bahwa ada LEBIH banyak orang yang selalu hidup dalam keluhan, sinis, dan menyalahkan semua hal disekelilingnya.

Korupsi, BBM naik, birokrasi tidak becus, kompetisi bisnis tidak etis, listrik mati hidup, pemerintah kurang tegas, beras mahal, beli minyak goreng susah, kemiskinan merebak, global warming, pendidikan tidak bagus, keamanan tidak terjamin, pembunuhan, perampokan, acara televisi busuk, sampai ke soal SMS santet segala. Semua persoalan negeri dan masalah pribadi bercampur aduk. Seakan-akan semua kekacauan dan cerita ini hanya ada disini dan menimpa dirinya sendiri semata.

DBT vs ABT
Marilah kita melihat dari sisi lain. Ada isltilah DBT (Deficit Based Thingking). Yaitu melihat sesuatu dengan kacamata pesimistis yang buruk dan jelek, maka seluruh mekanisme tubuh akan meresponnya untuk terbawa kekondisi buruk dan jelek tersebut. Akibatnya, hidup ini menjadi kelabu, jauh dari senyum, kusam, lesu tanpa gairah.
Sebaliknya, bila kita melihat segala sesuatu dengan cara indah dan bagus, atau secara Asset Based Thinking (ABT), maka seluruh perasaan akan terbawa ke situasi yang cerah, peluang dan kesempatan terbuka, kreatifitas bisa jadi tanpa batas, dan selalu bersemangat untuk menemukan jalan keluar yang lebih baik.

Manusia memang tidak bisa menentukan 100% seperti apa hasil pekerjaannya. Tetapi saya yakin, dengan keterampilan dan semangat, motivasi yang bagus, serta itikad baik, akan lebih besar pula kemungkinannya untuk menghasilkan sesuatu yang baik dan berguna. Karena segala sesuatu itu tergantung dengan apa yang kita niatkan, pikirkan dan kita rasakan. Maka sering kali,bahkan hampir selalu, PIKIRAN JELEK menghasilkan OUTPUT YANG JELEK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar